"Nak Eton," kata Adik. Lain macam bunyinya.
Diberinya botol kecil, disuruhnya Ayah membuka penutup. Ditiupnya,"Fuh," itulah bunyinya sejak tadi. Tadi Umi yang diminta untuk meniup, sekarang giliran Ayah. Sebentar tadi, dia di meja makan, menyapu keju pada roti seperti yang dilakukan Achik. Seperti mana sewaktu Umi meniup, begitu jugalah saatnya Ayah meniup, dia mengejar dan menangkap buih sabun yang berterbangan ditiup angin kipas di dalam rumah.
Buih sabun itulah disebutnya 'eton', masih tidak terus cakapnya, barulah ayah faham, 'belon' disebutnya. Seronok meniup buih sabun walaupun sudah tua. Buih sabun mengingatkan kita tentang mati, hayatnya mungkin sesaat tetapi tetapkan menggembirakan semua orang.
No comments:
Post a Comment