Di kawasan tertentu agak berkabus. Mungkin sebab jarang bertolak waktu pagi, panorama menjadi agak menarik.
Awalnya agak cerah, kemudian tak disangka-sangka diselimuti kabus. Hutan yang menghijau pun nampaknya diserkup kabus. Hilang kabus teduh hujan itulah peribahasa tentang kabus. Maksudnya ialah mendapat kesenangan setelah menderita menurut Kamus Dewan Edisi Keempat. Alhamdulillah, kabus pergi, cerah pun sampai, begitu juga kami. Sampai awal juga dan bertolak usai Zuhur setelah bersama dengan Along. Ke rumah Opah, tidak lagi berkabus, panas yang menemani. Malamnya hujan begitu lebat dan pagi bergerak terus untuk melawat Tok Chik, itulah pesan Opah. Sampai di sana, Nenek, Tok Su dan anak-anak sudah ada menunggu. Kemudian muncul Pak Su Afiq. Di atas Mak Long Wani sudah ada dan tak lama kemudian, Tok Ngah pun muncul. Anak-anak di bawah bersama dengan Tok Su Atan.
Pabila direnung, hidup sepertinya jua alam, ada masanya berkabus, ada masanya panas dan tiba-tiba hujan. Kadang-kadang mengharapkan panas, hujan yang membasah dan pelangi membuat kita tersenyum. Moga semuanya baik-baik dan gembira.
1 comment:
Alhamdulillah semoga selamat sentiasa hendaknya...
Salam perkenalan buat blogger... jemput singgah di teratak saya yang tak seberapa.
Post a Comment