Pantang ada kolam, tak sah kalau tak berendam.
Rumah yang dijadikan inap desa (homestay), tak ada tingkap, pintu kaca gelangsar utama dan dua pintu kaca gelangsar yang menghadap dua buah kolam. Bilik air besar di bilik air utama ada tab mandi, jubin yang menghiasi keseluruhan dinding cukup menarik. Sampai saja, terus berendam di kolam di laman depan, riuh-rendah berlari pula ke kolam di belakang. Siap mandi, masing-masing kelaparan. Menjelma malam, ada juga yang turun ke kolam, peluang tak dilepaskan, bukan selalu dapat mandi kolam di waktu malam. Pagi, turun lagi sebelum tengah hari menjelang untuk pulang. Tak terbayang pada awal dan Umi menyuruh Ayah lihat setelah sampai, jangan buat jangkaan terlalu awal.
Sesekali lari daripada kebiasaan, akan menemukan kita dengan sesuatu yang lain. Yang lain itu dapat memberikan kita pengalaman baharu, inspirasi dan semangat untuk terus bersyukur dalam kehidupan.
1 comment:
Alhamdulillah
Post a Comment