Kenangan terus menggigit pandangan dan kenangan terus mencakar ingatan.
Diusung ke sana dan ke mari, bagaikan anak patung dibuatnya, lepas seorang dan seorang. Mengambil air suam dan dicuci serta dilapnya mukanya hampir setiap pagi, itu antara rutinnya. Pagi-pagi sudah sudah di muka pintu beraksi menunggu, naik duduk di atas pintu besi, kemudian meloncat ke bawah. Tatkala pintu dibuka, meluru ke dalam rumah, mengekori kaki melangkah, minta perut diisi, kadang-kadang tidak perasan ada di kaki, terkejut tersepak. Kaki melunjur, datang dan menggigit-gigit ibu jari, bagaikan alat permainannya, kali terakhir datang naik ke ribaan dan melepaskan hajat kecilnya.
Hidup sentiasa diisi dengan kenangan yang tak mahu dibiarkan melangkah pergi. Yang ditinggalkan itulah yang dipanggil kenangan, yang dipanggil sejarah. Kecil atau besar, pahit atau manis, kenangan itu makhluk hidup dalam diri yang mewarnai emosi kita pada setiap hari.
No comments:
Post a Comment